A. Perbedaan
Atribut dan Kompetensi
Terdapat perbedaan
mendasar antara atribut
dengan kompetensi, atribut
terkait dengan input dan proses
sementara kompetensi lebih berkenaan
dengan ouput dan outcome
(hasil dan kontribusi).
Dalam manajemen kinerja,
atribut mengacu pada
apa yang perlu diketahui dari mereka
untuk melaksanakan pekerjaan
secara efektif. Oleh
karenanya, atribut terdiri
atas persyaratan pengetahuan, keterampilan dan keahlian.
Kompetensi adalah
apa yang orang
bawa pada suatu
pekerjaan dalam bentuk
tipe dan perilaku yang berbeda. Kompetensi harus dibedakan dari
atribut-atribut khusus pengetahuan, keterampilan, dan
keahlian yang dibutuhkan
untuk melaksanakan berbagai
tugas yang berhubungkan dengan
pekerjaan. Kompetensi menentukan
aspek-aspek proses kinerja pekerjaan. Berikut adalah contoh kompetensi dari
Standard Chartered dalam manajemen
kinerja:
Ø pengetahuan
kerja dan profesional
Ø kesadaran komersial untuk pelanggan
Ø komunikasi
Ø keterampilan interpersonal
Ø kerja-tim
Ø inisiatif/kemampuan beradaptasi/kreatifitas
Ø keterampilan analitis/pengambilan keputusan
Ø produktifitas
Ø kualitas
Ø menajemen/supervisi
Ø kepemimpinan
Ø kesadaran komersial untuk pelanggan
Ø komunikasi
Ø keterampilan interpersonal
Ø kerja-tim
Ø inisiatif/kemampuan beradaptasi/kreatifitas
Ø keterampilan analitis/pengambilan keputusan
Ø produktifitas
Ø kualitas
Ø menajemen/supervisi
Ø kepemimpinan
Sementara atribut menurut
Armstrong dan Murlis (1994), adalah karakter behavioral yang dapat ditunjukkan
untuk membedakan para
pekerja giat dalam
suatu peranan tertentu
guna pencapaian, dukungan dan perhatian akan pesanan:
o
pengetahuan,
o
keterampilan,
o keahlian
Dalam praktiknya,
daftar kompetensi sering
kali mencakup item-item
yang secara tegas dapat
dianggap sebagai keterampilan
dan ini tidak
selalu dimungkinkan untuk
membuat suatu pembedaan yang
sangat jelas antara
atribut dan kompetensi.
Pada akhirnya, ini
merupakan karakteristik
keduanya yang dibawa
individu pada pekerjaan.
Tetapi, suatu upaya harus
dilakukan antuk membuat
pembedaan karena ini
benar-benar membantu menunjukkan
cara bertindak yang tepat,
misalnya, kursus training
spesifik untuk memperluas
pengetahuan, atau melakukan
konseling dan pelatihan guna mengembangkan kompetensi dalam kerja sama dengan
orang lain. Oleh karena itu,
dalam menilai kinerja seseorang
dalam hal tertentu, perlu menjawab dua pertanyaan fundamental berikut
ini:
ü Apakah
orang ini mempunyai keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas-tugas tertentu?
ü Adakah perilaku
tertentu yang mampu
memberi kontribusi secara
positif atau negative terhadap kinerja ?
B. Perilaku Ambang
dan Kompetensi Kinerja
Woodruffe (1492)
berkomentar, masalah pembedaan
antara kompetensi ambang
dan kompetensi kinerja adalah
proporsi kompetensi yang
baik untuk suatu
pekerjaan adalah ambang dan
kinerja. Orang perlu
tingkatan tertentu untuk
mengawali suatu pekerjaan, meski setiap tingkatan ekstra
dapat diterima.
David McCelland
dan Spencer (1990) memprediksi
variabel kompetensi yang sukses. Menurutnya ada
20 kompetensi yang
dikelompokkan kedalam dalam
6 group sebagai berikut:
Kelompok Pencapaian.
1.Orientasi pencapaian
2.Perhatian terhadap kualitas dan tatanan
3. Inisiatif
Kelompok Jasa
4 .Pemahaman interpersonal
5.Orientasi layanan pelanggan
Kelompok Pengaruh
6.Pengaruh yang kuat
7.Kesadaran organisasional
8.Penciptaan hubungan (jaringan)
Kelompok Manajerial
9. Arahan
10.Kerja tim dan kerja sama
11.Pengembangan orang lain
12. Kepemimpinan tim
Kelompok Berpikir Koqnitif/Penyelesaian Masalah
13.Keahlian teknis
14.Pencarian informasi
15.Cara berpikir analitis
16. Cara berpikir konseptual
Kelompok Efektifitas
17.Kontrol dini, penangkal stress
18.Kepercayaan diri
19.Komitmen organisasional "bermental bisnis"
20. Fleksibel
Sumber: Performance Management, Michael Armstrong, Kogan Pagel-1997.
No comments:
Post a Comment