”Pemimpin” adalah seseorang yang
mampu mempengaruhi orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang
diinginkan sesuai yang diinginkan (Prof.
Dr. M.H. Matondang, SE, MA, Kepemimpinan, Budaya
Organisasi dan Manajemen Stratejik, hal. 4). Dengan demikian, peranan pemimpin
sangat dominan bahkan determinan dalam mencapai sasaran pokok organisasi dan
mewujudkan visi. Oleh sebab itu, seorang pemimpin harus: (1) mampu membuat
keputusan yang cepat, tepat di antara kepentingan yang berbeda-beda, (2)
visioner, mampu membuat keputusan dan mampu mengantisipasi gejolak perubahan
strategis masa depan, dan (3) mampu mengambil keputusan yang bermutu, karena
mutu seorang pemimpin dapat dilihat dari mutu keputusan yang diambilnya. Kepemimpinan
sangatlah penting karena pemimpin yang paling bertanggung jawab atas
efektivitas organisasi, dan pemimpin sebagai jangkar dari
organisasi, serta pemimpin adalah bentuk paling nyata dari
integritas organisasi. Tugas utama seorang pemimpin adalah bukan mengembangkan organisasi, namun mengkreasikan
nilai bagi organisasi tersebut dan megembangkan
kreasi nilai tersebut (Warren Bennis, On Becoming A Leader, Ontario:
Addison-Wesley, 1994, h.5).
Seorang Pemimpin harus memahami 6 “Leadership
Style” agar kepempinan dia efektif yakni:
1. Coercive Style, tipe ini
suka nyuruh dan kurang direkomendasikan karena climate effectnya negative dan akan
mematikan inovasi dan kreasi orang. Gaya pas untuk organisasi sedang menghadapi
krisis, business habit yang buruk, dan problem people.
2. Authoritative
Style, gaya ini cocok untuk any
business situation dan most recommended, climatenya strongly positive, tipe
yang mobilize people toward a vision. Dia mencoba memberikan pemahaman yang
kuat ke karyawan bahwa antara hubungan pekerjaaan yang dia lakukan dengan visi
perusahaan adalah selaras.
3. Affiliate Style, tipe ini berusaha membangun ikatan yang kuat antara dirinya
dengan karyawan dan berupaya menciptakan sense of belonging karyawan terhadap
perusahaan dan akan membangun loyalty, menciptakan suasana trust one another,
dan digunakan untuk motivate people during stressful moment. Leader harus memiliki
Emotional Intelligent dalam Communication dan Building Relationship yang tinggi
sehingga climate yang terbentuk positive.
4. Democratic Style,
tipe ini mau meluangkan waktu untuk
mendengarkan orang lain dan berusaha untuk menggali pendapat dan masukan dari
karyawan serta create concensous through participant. Kekurangannya dapat
meningkatkan conflict serta pemimpinnya harus kuat dalam communication, team
ledership, collaboration dan climate yang terbentuk positive.
5. Pacesetting Style,
gaya ini adalah tipe idealis/perfectionis dan menganggap orang lain mampu seperti dirinya. Bisa
cocok ketika mengharapkan quick result dan karyawan harus highly motivated dan
sangat kompeten dan climate yang terbentuk negative.
6. Coaching Style, tujuannya
develop people for future dan berusaha membantu dan membimbing karyawan untuk
perbaikan serta untuk tujuan jangka panjang. Gaya ini work when employee
already aware of their weakness and would like to improve. Problem dari style
ini adalah menyita waktu dan climate yang terbentuk positive.
Dari ulasan diatas, dapat diambil
beberapa leadership style yang memberikan dampak (climate) positif yaitu:
Authoritative, Affiliative, Democratic dan Coaching. Kita tidak bisa hanya
memanfaatkan satu style untuk menciptakan kepemimpinan yang efektif. Perlu
kombinasi dari beberapa style tersebut dan akan lebih bagus lagi bisa menguasai semuanya. Kalau pemimpni tersebut dapat menguasai 6 gaya tersebut maka Dia sudah mencapai Ilmu Tertinggi dari Strategic
Leadership.
Dan yang terpenting lagi dari ulasan di atas, bahwa apabila anda seorang "Pemimpin", anda akan tahu style anda sendiri atau bagi seorang bawahan/ staff dapat mengetahui style dari pemimpinya..
Dan yang terpenting lagi dari ulasan di atas, bahwa apabila anda seorang "Pemimpin", anda akan tahu style anda sendiri atau bagi seorang bawahan/ staff dapat mengetahui style dari pemimpinya..
Kepemimpinan (Leadership) Seorang Pemimpin harus memahami 6 “Leadership Style” agar kepempinan dia efektif
ReplyDelete