Saturday 16 March 2013

STRES KERJA (WORK STRESS)

Stres adalah kondisi yang terjadi pada situasi dimana seseorang merasakan adanya suatu kesempatan yang baginya penting tetapi hasilnya belum pasti atau adanya kekuatan yang mencegahnya untuk melaksanakan apa yang diinginkannya yang menurutnya penting yang bisa jadi tidak akan tercapai (Basalamah, 2004). Stres yang ringan berguna dan dapat memacu seseorang untuk berpikir dan berusaha lebih berpikir dan berusaha lebih cepat dan keras sehingga dapat menjawab tantangan hidup sehari-hari, namun demikian stres merupakan bagian dari kehidupan manusia. Seseorang di katakana stres dapat dilihat dari beberapa tanda, yakni sebagai berikut:
1.  Gejala fisik, yaitu: nafas memburu, mulut dan kerongkongan kering, tangan lembab, merasa panas, otot-otot tegang, pencernaan terganggu, sembelit, letih yang tak beralasan, sakit kepala, salah urat, dan gelisah.
2.   Tingkah laku, yaitu: perasaan bingung, cemas dan sedih, jengkel, salah paham, tak berdaya, tak mampu berbuat apa-apa, gelisah, merasa gagal, tak menarik, kehilangan semangat, sulit berkonsentrasi, sulit berpikir jernih, sulit membuat keputusan, hilangnya kreativitas, hilangnya gairah dalam penampilan, hilangnya minat terhadap orang lain.
3.  Gejala-gejala di tempat kerja, yaitu: kepuasan kerja rendah, kinerja yang menurun, semangat dan energi menurun, komunikasi tak lancar, pengambilan keputusan yang jelek, kreativitas dan inovasi berkurang, bergulat pada tugas-tugas yang tidak produktif (Umar, 2005:34).
Terkait dengan stres di tempat kerja, maka menurut Mangkunegara, Stres Kerja (Work Stress) adalah perasaan yang menekan atau merasa tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan, yang tampak dari simpton antara lain emosi tidak stabil, perasaan tidak tenang, suka menyendiri, sulit tidur, merokok yang berlebihan, tidak bisa rileks, cemas, tegang, gugup, tekanan darah meningkat dan mengalami gangguan pencernaan (Mangkunegara, 2005:28). Penyebab seseorang mengalami stres kerja antara lain disebabkan oleh beban kerja yang dirasakan terlalu berat, waktu kerja yang mendesak, kualitas pengawasan kerja yang rendah, iklim kerja yang tidak sehat, autoritas kerja yang tidak memadai yang berhubungan dengan tanggung jawab, konflik kerja, perbedaan nilai antara karyawan dengan pimpinan yang frustasi dalam kerja. Situasi atau faktor yang dapat menimbulkan stres biasanya dikategorikan menjadi tiga kelompok, yakni faktor lingkungan, faktor organisasional dan faktor individual.

No comments:

Post a Comment