Wednesday 27 March 2013

METODE PENGUKURAN AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA BERDASARKAN PANDANGAN DARI SEGI BIAYA (COST BASED)



Pandangan dari segi biaya (cost based), Muladi dalam Akuntansi Biaya (Mulyadi, 2000, Akuntansi Biaya, Aditya Media, Yogyakarta) mengartikan secara luas bahwa “pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan yang telah terjadi ataupun yang kemungkinan akan terjadi dimasa yang akan datang”. Konsep yang digunakan dalam metode pengukuran dari akuntansi sumber daya manusia meliputi:
a)    Mencari investasi sumber daya manusia melalui proses kapitalisasi.
b)   Mencatat bagian dari kapitalisasi yang telah dikonsumsi dengan menggunakan metode amorisasi yang di tentukan.
c)    Mencatat dan mengakui kerugian bila keahlian dari pengetahuan sumber daya manusia tidak dapat mengikuti perkembangan teknologi atau mengakui kerugian akibat perputaran yang tinggi.
d)   Melaporkan dan membicarakan dengan pihak-pihak yang berkepentingan mengenai perubahan dan kondisi investasi akuntansi sumber daya manusia.
Aktiva manusia harus dikapitalisasi seperti aktiva lainnya yang mempunyai manfaat lebih dari satu tahun atau satu periode akuntansi, mencatat bagian dari kapitalisasi yang telah terpakai dengan menggunakan metode amortisasi tertentu.
Metode pengukuran dari segi biaya adalah sebagai berikut:
1.    Metode pengukuran non moneter.
     Metode pengukuran non moneter pada Human Resource Accounting (HRA) menggunakan variabel-variabel tertentu dalam menyajikan informasi mengenai nilai sumber daya manusia, seperti inventarisasi keterampilan dan kemampuan pekerja, dan pengukuran sikap atau tingkah lakunya. Pengukuran ini lebih relevan digunakan untuk pihak intern terutama untuk mengukur prestasi kerja level manajemen dari tingkat bawah sampai tingkat atas.
2.    Metode pengukuran moneter.
     Metode pengukuran moneter Human Resource Accounting dengan menggunakan Human Resource Cost Accounting (HRCA). “Human Resource Cost Accounting merupakan metode pengukuran HRA yang mengukur dan melaporkan  seluruh biaya yang timbul untuk pencarian, pengembangan dan pengantian tenaga sebagai sumber daya organisasi” Amin dalam Tunggal (1994). Pada dasarnya metode HRCA ini terdapat dua metode pengukuran yaitu sebagai berikut:
a)    Metode Biaya Historis (Historical Cost of Human Resource), metode ini menghitung dan mengkapitalisasi seluruh biaya yang berkaitan dengan penerimaan dan pengembangan sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan yang selanjutnya diadakan pengamortisasian biaya-biaya tersebut selama estimasi umur manfaat yang diharapkan dari aktiva tersebut, dan dengan mengakui kerugian penghapusan aktiva atau mempertinggi nilai aktiva bila terdapat tambahan biaya yang dapat memperbesar manfaat potensi aktiva.
b)   Metode Biaya Pengganti (Replacement Cost of Human Resource), metode ini terdiri dari penaksiran biaya pengganti sumber daya manusia yang sudah ada dalam perusahaan, biaya-biaya tersebut akan meliputi biaya penerimaan pegawai, penyeleksian, penggajian, pendidikan dan pelatihan, penempatan, dan pengembangan karyawan baru untuk mencapai tingkat keterampilan yang ada. Keunggulan utama metode ini adalah metode ini merupakan suatu pengganti yang baik bagi nilai ekonomi aktiva karena berdasarkan pertimbangan pasar untuk menentukan hasil akhir. Hasil akhir ini umumnya dimaksudkan untuk secara konseptual sebagai ekuivalen dengan nilai ekonomis seseorang. Namun pada metode biaya pengganti terdapat beberapa kelemahan, antara lain:
1.    Suatu perusahaan mungkin mempunyai seorang karyawan yang nilainya dianggap lebih besar dari pada biaya pengganti untuknya.
2.    Kemungkinan tidak ada pengganti yang sepadan untuk suatu aktiva manusia tertentu.
3.    Setiap manajer yang diminta untuk menaksir biaya pengganti seluruh organisasi manusia kemungkinan akan kesulitan untuk melaksanakan dan manajer yang berbeda akan memperoleh taksiran yang berbeda pula.

No comments:

Post a Comment