Flamholtz
(Tunggal, Akuntansi Sumber Daya
Manusia (Human Resource Accounting), Jakarta, 1994) menyatakan bahwa nilai adalah
“potensi yang dimiliki oleh objek tersebut dalam menyumbang manfaat atau jasa”.
Konsep nilai sumber daya manusia dijabarkan dari konsep yang berasal dari ilmu
tersebut dalam menyumbang dan jasa.
Nilai
sumber daya sebagaimana sumber daya lainnya, tergantung pada kemampuannya dalam
memberikan kontribusi jasa, tepatnya adalah nilai sekarang dari kontribusi jasa
yang diterapkan pada masa yang akan datang.
1.
Model pengukuran konpensasi
(compensasi model), model ini didasari oleh
teori konsep ekonomi human capital,
yaitu bahwa sumber daya manusia merupakan sumber arus pendapatan dan nilainya
adalah besar nilai sekarang yang di
diskonto
dengan rate tertentu bagi pemilik
sumber daya tersebut.
2.
Model
stochastic rewards, model ini dikembangkan dengan
dasar pemikiran ekonomi tentang nilai dari suatu proses kemungkinan menurut
teori ekonomi nilai sesuatu itu bernilai
apabila memiliki kemampuan untuk memberikan manfat atau kegunaan yang
dimanfaatkan di kemudian hari dengan adanya proses kemungkinan diatas, maka nilai sumber daya
manusia yang diharapkan dapat direalisasi oleh perusahan.
Flamholtz
dalam Tunggal (1994), menyatakan
bahwa pengukuran nilai bagi organisasi melibatkan kegiatan:
a) Menaksir
jangka waktu atau masa kerja pegawai bagi perusahaan.
b) Mengidentifikasi
jabatan yang dapat diduduki pegawai yang bersangkutan.
c) Mengukur
nilai yang diberikan perusahan jika pegawai menduduki jabatan tersebut selama
ukuran waktu tertentu.
d) Menaksir
probabilitas seseorang menduduki masing-masing jabatan tersebut selama ukuran
waktu tertentu.
Hasil
akhir dari penerapan model ini, yaitu nilai sekarang dari jiwa pegawai yang
diharapkan diperoleh perusahaan selama masa kerja yang diperkirakan.
No comments:
Post a Comment