Perkembangan terbaru
dan paling radikal
dalam desain organisasi adalah struktur jaringan, yang disebut
“non-stuktur” karena eliminasi mayanya Sebuah
perusahaan yang diorganisir
dalam bentuk ini
sering disebut (virtual
elimination) terhadap fungsi-fungsi bisnis in-house.
Sebuah perusahaan
yang diorganisir dalam
bentuk ini sering
disebut sebagai sebuah organisasi
maya yang sebenarnya
(a virtual organization) sebab terdiri dari seperangkat
kelompok projek atau kerjasama (collaboration) yang berkaitan
dan melakukan perubahan
non-hirarki secara konstan, membentuk jaringan seperti laba-laba
(cobweb-like network).
Saat ini
fungsi-fungsi organisasi bisnis
tidak lagi terpusat
pada satu gedung atau di satu
wilayah geografi, melainkan tersebar di
seluruh wilayah penjuru
dunia. Akibatnya, perusahaan
hanya merupakan sebuah
kerangka dengan kantor pusat
yang kecil yang
bertindak sebagai “pialang
(broker)”, yang secara elektronik
terhubung ke seluruh
divisi yang dimiliki
secara sempurna, sebagian cabang
merupakan perusahaan yang
dimiliki sendiri, dan sebagian
lainnya merupakan perusahaan-perusahaan independent.
Struktur organisasi
jaringan memberikan peningkatan fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi dalam mengatasi
perubahan teknologi yang sangat cepat
dan pergeseran bentuk-bentuk
persaingan dan perdagangan internasional. Struktur
organisasi jaringan juga
memungkinkan perusahaan untuk
berkonsentrasi pada kemampuan khususnya, sementara itu organisasi memperoleh efisiensi
dari perusahaan lainnya
yang juga sedang mengkonsentrasikan usahanya pada
bidang keahliannya.
Sumber: Organizing for Action by Thomas L. Wheelen and J. Davis Hunger,
Strategic Management and Business Policy, Chapter- 9, 11th Edition, Prentice Hall-2008).