Stres adalah kondisi yang
terjadi pada situasi dimana seseorang merasakan adanya suatu kesempatan yang
baginya penting tetapi hasilnya belum pasti atau adanya kekuatan yang
mencegahnya untuk melaksanakan apa yang diinginkannya yang menurutnya penting
yang bisa jadi tidak akan tercapai (Basalamah, 2004). Stres yang ringan berguna dan dapat memacu
seseorang untuk berpikir dan berusaha lebih berpikir dan berusaha lebih cepat
dan keras sehingga dapat menjawab tantangan hidup sehari-hari, namun demikian
stres merupakan bagian dari kehidupan manusia. Seseorang di katakana stres dapat dilihat dari beberapa tanda, yakni
sebagai berikut:
1. Gejala fisik, yaitu: nafas memburu, mulut dan kerongkongan kering,
tangan lembab, merasa panas, otot-otot tegang, pencernaan terganggu, sembelit,
letih yang tak beralasan, sakit kepala, salah urat, dan gelisah.
2.
Tingkah laku, yaitu: perasaan bingung, cemas dan sedih, jengkel, salah
paham, tak berdaya, tak mampu berbuat apa-apa, gelisah, merasa gagal, tak
menarik, kehilangan semangat, sulit berkonsentrasi, sulit berpikir jernih,
sulit membuat keputusan, hilangnya kreativitas, hilangnya gairah dalam
penampilan, hilangnya minat terhadap orang lain.
3. Gejala-gejala di tempat kerja, yaitu: kepuasan kerja rendah,
kinerja yang menurun, semangat dan energi menurun, komunikasi tak lancar, pengambilan keputusan yang jelek, kreativitas dan inovasi
berkurang, bergulat pada tugas-tugas yang tidak produktif
(Umar, 2005:34).
Terkait
dengan stres di tempat kerja, maka menurut Mangkunegara, Stres Kerja (Work Stress) adalah perasaan yang menekan atau merasa tertekan yang dialami karyawan
dalam menghadapi pekerjaan,
yang tampak dari simpton
antara lain emosi tidak stabil, perasaan tidak tenang, suka menyendiri, sulit
tidur, merokok yang berlebihan, tidak bisa rileks, cemas, tegang, gugup,
tekanan darah meningkat dan mengalami gangguan pencernaan (Mangkunegara,
2005:28). Penyebab seseorang mengalami stres kerja antara
lain disebabkan oleh beban kerja yang dirasakan
terlalu berat, waktu kerja yang mendesak, kualitas pengawasan kerja yang
rendah, iklim kerja yang tidak sehat, autoritas kerja yang tidak memadai yang
berhubungan dengan tanggung jawab, konflik kerja, perbedaan nilai antara
karyawan dengan pimpinan yang frustasi dalam kerja. Situasi atau faktor yang dapat menimbulkan stres biasanya dikategorikan
menjadi tiga kelompok, yakni faktor lingkungan, faktor organisasional dan
faktor individual.