Pandangan
dari segi biaya (cost based), Muladi dalam Akuntansi Biaya
(Mulyadi, 2000, Akuntansi Biaya, Aditya Media, Yogyakarta)
mengartikan secara luas bahwa “pengorbanan sumber ekonomi
yang diukur dalam satuan yang telah terjadi ataupun yang kemungkinan akan
terjadi dimasa yang akan datang”.
Konsep yang digunakan dalam metode pengukuran dari
akuntansi sumber daya manusia meliputi:
a)
Mencari
investasi sumber daya manusia melalui proses kapitalisasi.
b)
Mencatat
bagian dari kapitalisasi yang telah dikonsumsi dengan menggunakan metode
amorisasi yang di tentukan.
c)
Mencatat
dan mengakui kerugian bila keahlian dari pengetahuan sumber daya manusia tidak
dapat mengikuti perkembangan teknologi atau mengakui kerugian akibat perputaran
yang tinggi.
d)
Melaporkan
dan membicarakan dengan pihak-pihak yang berkepentingan mengenai perubahan dan
kondisi investasi akuntansi sumber daya manusia.
Aktiva
manusia harus dikapitalisasi seperti aktiva lainnya yang mempunyai manfaat
lebih dari satu tahun atau satu periode akuntansi, mencatat bagian dari
kapitalisasi yang telah terpakai dengan menggunakan metode amortisasi tertentu.
Metode pengukuran dari segi biaya adalah sebagai
berikut:
1.
Metode
pengukuran non moneter.
Metode
pengukuran non moneter pada Human
Resource Accounting (HRA) menggunakan variabel-variabel tertentu dalam
menyajikan informasi mengenai nilai sumber daya manusia, seperti inventarisasi
keterampilan dan kemampuan pekerja, dan pengukuran sikap atau tingkah lakunya.
Pengukuran ini lebih relevan digunakan untuk pihak intern terutama untuk
mengukur prestasi kerja level manajemen dari tingkat bawah sampai tingkat atas.
2.
Metode
pengukuran moneter.
Metode
pengukuran moneter Human Resource
Accounting dengan menggunakan Human
Resource Cost Accounting (HRCA). “Human
Resource Cost Accounting merupakan metode pengukuran HRA yang mengukur dan
melaporkan seluruh biaya yang timbul
untuk pencarian, pengembangan dan pengantian tenaga sebagai sumber daya organisasi”
Amin dalam Tunggal (1994).
Pada
dasarnya metode HRCA ini terdapat dua metode pengukuran yaitu sebagai berikut:
a) Metode Biaya Historis
(Historical Cost of Human Resource), metode ini menghitung dan
mengkapitalisasi seluruh biaya yang berkaitan dengan penerimaan dan
pengembangan sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan yang selanjutnya
diadakan pengamortisasian biaya-biaya tersebut selama estimasi umur manfaat
yang diharapkan dari aktiva tersebut, dan dengan mengakui kerugian penghapusan
aktiva atau mempertinggi nilai aktiva bila terdapat tambahan biaya yang dapat
memperbesar manfaat potensi aktiva.
b) Metode Biaya Pengganti
(Replacement Cost of Human Resource), metode ini terdiri dari
penaksiran biaya pengganti sumber daya manusia yang sudah ada dalam perusahaan,
biaya-biaya tersebut akan meliputi biaya penerimaan pegawai, penyeleksian,
penggajian,
pendidikan dan pelatihan, penempatan, dan pengembangan karyawan baru untuk
mencapai tingkat keterampilan yang ada. Keunggulan utama metode ini adalah
metode ini merupakan suatu pengganti yang baik bagi nilai ekonomi aktiva karena
berdasarkan pertimbangan pasar untuk menentukan hasil akhir. Hasil akhir ini
umumnya dimaksudkan untuk secara konseptual sebagai ekuivalen dengan nilai
ekonomis seseorang. Namun
pada metode biaya pengganti terdapat beberapa kelemahan, antara lain:
1.
Suatu perusahaan
mungkin mempunyai seorang karyawan yang nilainya dianggap lebih besar dari pada
biaya pengganti untuknya.
2. Kemungkinan tidak ada pengganti yang sepadan untuk suatu
aktiva manusia tertentu.
3.
Setiap
manajer yang diminta untuk menaksir biaya pengganti seluruh organisasi manusia
kemungkinan akan kesulitan untuk melaksanakan dan manajer yang berbeda akan
memperoleh taksiran yang berbeda pula.
No comments:
Post a Comment